Alamat: Tepus,
Gunungkidul, Yogyakarta, IndonesiaPhone: 0878 3962 5215, 0817 279 545
Selain menawarkan pesona pantai berpasir putih dengan air laut
yang jernih, Indrayanti juga menawarkan sensasi dinner romantis bertabur
bintang di restauran yang terletak di tepi pantai.
PANTAI INDRAYANTI
Pantai Bersih
dengan Restoran Cafe
Matahari belum tinggi saat YogYES
tiba di Pantai Indrayanti. Dua ekor siput laut bergerak pelan di sebuah ceruk
karang, tak peduli dengan ombak yang menghempas. Segerombol remaja asyik
bercengkerama sambil sesekali bergaya untuk diambil gambarnya. Di sebelah barat
nampak 3 orang sedang berlarian mengejar ombak, sebagian lainnya bersantai di
tengah gazebo sembari menikmati segarnya kelapa muda yang dihidangkan langsung
bersama buahnya. Beberapa penginapan yang dikonsep back to nature berdiri
dengan gagah di bawah bukit, sedangkan rumah panggung dan gubug yang menyerupai
honai (rumah adat Papua) berdiri di dekat pantai. Jet ski kuning teronggok di
sudut restoran.
Terletak di sebelah timur Pantai
Sundak, pantai yang dibatasi bukit karang ini merupakan salah satu pantai yang
menyajikan pemandangan berbeda dibandingkan pantai-pantai lain yang ada di
Gunungkidul. Tidak hanya berhiaskan pasir putih, bukit karang, dan air biru jernih
yang seolah memanggil-manggil wisatawan untuk menceburkan diri ke dalamnya,
Pantai Indrayanti juga dilengkapi restoran dan cafe serta deretan penginapan
yang akan memanjakan wisatawan. Beragam menu mulai dari hidangan laut hingga
nasi goreng bisa di pesan di restoran yang menghadap ke pantai ini. Pada malam
hari, gazebo-gazebo yang ada di bibir pantai akan terlihat cantik karena
diterangi kerlip sinar lampu. Menikmati makan malam di cafe ini ditemani desau
angin dan alunan debur ombak akan menjadi pengalaman romantis yang tak terlupa.
Penyebutan
nama Pantai Indrayanti sebelumnya menuai banyak kontraversi. Indrayanti
bukanlah nama pantai, melainkan nama pemilik cafe dan restoran. Berhubung nama
Indrayanti yang terpampang di papan nama cafe dan restoran pantai, akhirnya
masyarakat menyebut pantai ini dengan nama Pantai Indrayanti. Sedangkan
pemerintah menamai pantai ini dengan nama Pantai Pulang Syawal. Namun nama
Indrayanti jauh lebih populer dan lebih sering disebut daripada Pulang Syawal.
Keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan Pantai Indrayanti rupanya turut
membawa dampak positif. Berbeda dengan pantai-pantai lain yang agak kotor,
sepanjang garis pantai Indrayanti terlihat bersih dan bebas dari sampah. Hal
ini dikarenakan pengelola tak segan-segan menjatuhkan denda sebesar Rp. 10.000
untuk tiap sampah yang dibuang oleh wisatawan secara sembarangan. Karena itu
Indrayanti menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi.
Usai
menikmati sepiring nasi goreng dan es kelapa muda di gazebo, YogYES beranjak
menuju bukit di sisi timur. Berhubung tidak ada jalan, menerobos semak dan
perdu sembari memanjat karang pun menjadi pilihan. Sesampainya di atas bukit
pemandangan laut yang bebatasan dengan Samudra Hindia terhampar. Beberapa
burung terbang sambil membawa ilalang untuk membangun sarang. Suara debur ombak
dan desau angin berpadu menciptakan orkestra yang indah dan menenangkan. YogYES
pun melayangkan pandangan ke arah barat. Beberapa pantai yang dipisahkan oleh
bukit-bukit terlihat berjajar, gazebo dan rumah panggung terlihat kecil,
sedangkan orang-orang laksana liliput. Saat senja menjelang, tempat ini akan
menjadi spot yang bagus untuk menyaksikan mentari yang kembali ke peraduannya.
Sayang YogYES harus bergegas pulang. Meski tidak sempat menyaksikan senja yang
indah, pesona Pantai Indrayanti telah terpatri di hati.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar